2 Okt 2011

EKOLOGI UMUM : Pengaruh Polusi Domestik Terhadap Kualitas Air


Latar Belakang.
Pada prinsipnya, ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar yang berkaitan dengan organisme hidup, populasi, komunitas serta ekosistem. Ilmu yang sudah berkembang dan mengeluarkan banyak hasil, model dan teori yang semakin meningkat jumlahnya seperti Pengetahuan Lingkungan ini tentu saja didasari oleh prinsip-prinsip yang kokoh kuat (Mattimu dan ferial).
Lingkungan hidup manusia haruslah tidak begitu tepat sama dengan lingkungan hidup hewan dan tumbuhan. Dalam dunia manusia, kota dengan sedikit industri besar mempunyai kecermatan yang besar sekali dalam penggunaan energi. Dalam dunia hewan dan tumbuhan, kecermatan yang tinggi dalam penggunaan energi itu berhubungan erat dengan kekuatan dan ketidak berbalikkan dan keterancaman oleh perubahan yang katatrofik sifatnya (Mattimu dan ferial,2009).
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Gurungeblog, 2009).
Melalui pemahaman inilah yang melatarbelakangi adanya percobaan mengenai polusi domestic di dalam perairan.
Tinjauan Pustaka.

Pada kenyataannya kerusakan lingkungan hidup masih terjadi dimana-mana, termasuk di Indonesia. Yang menonjol adalah gangguan atau kerusakan pada berbagai ekosistem yang menyebabkan komponenkomponen yang menyusun ekosistem, yaitu keanekaragaman varietas (genetic, variety, atau subspecies diversity), keanekaragaman jenis (species diversity) juga ikut terganggu. Akibatnya, terjadilah kepunahan varietas atau jenis hayati yang hidup di dalam ekosistem. Pada akhirnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, manusia yang sangat tergantung pada kelestarian ekosistem tapi berlaku kurang bijaksana terhadap lingkungannya, akan merasakan berbagai akibatnya.
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Jika kerusakan lingkungan hidup berarti sama dengan kerusakan bumi, maka sama artinya dengan ancaman terhadap hidup dan tempat tinggal kita. Dengan kata lain, tugas untuk merawat dan memelihara lingkungan hidup, bumi serta segala isinya adalah tanggung jawab kita semua. Lingkungan hidup bumi serta segala isinya adalah “milik” kita.
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa liar tak akan ada kehidupan. Demikian pula air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya.
Secara alami sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan yang mempunyai daya regenerasi mengikuti suatu daur ulang yang disebut daur hydrologi (Suryani, 1987). Air yang sangat terbatas ini pada umumnya oleh manusia dipergunakan untuk kebutuhan domestik, industri, pembangkit tenaga listrik, pertanian, perikanan, rekreasi. Word Health Organization (WHO) dalam pernyataannya yang berkaitan dengan air “The Best of All Thing is Water” menunjukan bahwa air itu sangat penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang sangat berharga sehingga perlu dijaga, dilindungi dan dilestarikan.
Air adalah satu-satunya benda di atas bumi ini yang dalam kondisi sehari-hari dapat kita jumpai dalam 3 wujud sekaligus: cair (air), gas (uap air) dan padat (es). Air merupakan sumber kehidupan dan konon pula merupakan asal-muasal kehidupan itu sendiri di planet ini.
Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Tanpa air dunia akan menjadi sebuah planet yang tidak bernyawa. 3/4 bahagian bumi diliputi oleh air dan lebih 2/3 daripada berat badan manusia adalah air. Pada amnya, seorang manusia menggunakan 1,000 liter air setahun sebagai minuman. Warna dan bau air boleh memberitahu kita apa yang sedang berlaku terhadapnya.

Yang dimaksud dengan polusi adalah terjadinya pencemaran lingkungan yang akan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan dan terganggunya kesehatan dan ketegangan hidup dari makhluk termasuk manusia. Terjdinya polusi atau pencemaran lingkungan ini umumnya terjadi akibat kemajuan teknologi dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup. Misalnya, pencemaran air, udara, tanah yang mengakibatkan merosotnya kualitas air, udara serta tanah dan berakibat akan kerugian dan ancaman kelestarian lingkungan (Mattimu dan ferial, 2007).
Pada umumnya, air yang tercemar mempunyai kandungan O2 yang sangat rendah, ini disebabkan oleh oksigen yang terlarut dalam air diserap oleh mikrorganisme untuk mendegradasi bahan buangan organic sehingga mengikuti reaksi oksidasi biasa atau menjadi bahan yang mudah menguap.
            Cairan buangan adalah sisa-sisa pembuangan dalam suatu bentuk cairan yang dihasilkan dari proses-proses industri dan kegiatan rumah tangga. Pemcemaran air oleh cairan ini berupa zat-zat racun, bahan-bahan megendap atau deoksigenasi. Cairan buangan hasil industri mencakup benda-benda beracun seperti asam, basa, garam-garam krom, fenol, sianida, insektisida, dan bahan-bahan kimiawi untuk pertanian (Michael, 1994).
            Semakin tinggi aktifitas mikroba menguraikan bahan organik, makin cepat kandungan O2 dalam air habis, sehingga dapat dikatakan bahwa kestabilan relatif dari air tadi rendah, kestabilan relatif air dapat menunjukkan perkiraan nilai BOD dalam air. Salah satu cara yang paling sederhana untuk mengetahui kestabilan relatif air adalah dengan menggunkan zat indicator yaitu bromtimol biru atau methylen blue yang akan berwarna biru selama masih ada O2 terlarut dalam air dan akan berubah warnanya apabila O2 terlarut dalam air habis menjadi kuning kejernihan atau jernih.
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).  Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry .
Reaksi umum dari proses penguraian bahan organik dalam air yang membutuhkan oksigen sebagai berikut (Umar, 2009) :
a.       Oksidasi bahan organik :
(CH2O)n + nO2              n CO2 + nH2O + nNH3              panas
b.      Sintesis sel :
(CH2O)n + NH3 + nO2                komponen sel + n CO2 + nH2O             energi
c.       Oksidasi sel
komponen sel + O2            n CO2 + nH2O + nNH3              energi
Reaksi di atas membutuhkan berkisar 10-20 hari pada suhu 20o C, dalam dua hari kemungkinan besa reaksi sudah mencapai 50 % dan pada hari kelima reaksi sudah mencapai 75 % bahan terdegradasi, ini tergantung dari kerja mikroorganisme dan jumlah oksigen terlarut. Semakin tinggi aktivitas mikroba menguraikan bahan organik makin cepat kandungan O2 dalam air habis, sehingga dapat dikatakan bahwa kestabilan relatif dari air tadi rendah. Kestabilan dalam air dapat menunjukkan perkiraan nilai BOD dalam air .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar