Latar Belakang
Secara umum wawasan dapat digambarkan sebagai teropong multi dimensi untuk dapat melihat keberadaan dan perkembangan dunia IPTEKS secara utuh. Ketimpangan telah terjadi pada fase sebelumnya. Karena secara fragmatis, terpenggal dan terpilah dimana perkembangan satu sisi tidak membantu sisi yang lainnya, sehingga pesona dan jiwa seni terasa asing dan seakan kabur oleh kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi karena masing-masing sisi sibuk memikirkan bagiannya sendiri yang seharusnya ketiga sisi, baik ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dapat dipandang sebagai kesatuan dimana ketiga sisi bersinergi satu sama lain.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni adalah sesuatu yang selalu berkembang sesuai tuntutan visi manusia. Jadi secara dinamis berubah menuju kepada antisipasi dalam mendiskripsikan seni berupa peran dari fenomena alam dan realita sosial atau mengingkapkan getar hati yang dialamatkan kepada dinamika sosial atau realitas seni dan selalu bertambah rumit akibat dari perilaku manusia dalam brkomunikasi baik dengan sesama maupun dengan lingkungannya.
Sudut ilmu pengetahuan berada pada peran interkoneksitas, suut teknologi berada pada peran kendali dan sudut seni berada pada peran harmoni. Ketiga butir kata kunci itulah yaitu interkoneksitas, kendali dan harmoni mengisi visi tentang hakekat, peran dan tugas segitiga ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi kemaslahatan hidup.
Permasalahan
Salah satu makhluk ciptaan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa yang paling sempurna dan paling mulia dari semua makhluk adalah manusia yang diberikan tugas atau amanah mengelola dan memelihara alam semesta ini, untuk itulah amanah ini harus selalu dijaga. Kemuliaan dan kesempurnaan manusia oleh karena diberikan akal untuk berpikir dan bernalar, dan diberikan hati nurani untuk selalu berbuat dan bersikap bijak, baik terhadap diri sendiri, sesama makhluk maupun lingkungan sekitarnya.
Adanya akal mendorong rasa keingintahuan yang besar pada diri manusia. Manusia sebagai salah satu penghuni bumi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan makhluk penghuni alam semasta lainnya. Seperti diketahui bahwa benda mati relatif tidak memiliki perilaku,tunduk pada hukum alam. Sedangkan makhluk hidup mempunyai perilaku bahkan bervariasi.
Salah satu keistimewaan manusia diatas makhluk lainnya yaitu motivasi fitriah untuk mengetahui berbagai realitas. Atau yang sering kita kenal sebagai rasa ingin tahu (kuriositas), dimana perasaan ini dapat mendorong manusia untuk berpikir dan mencari jawaban atas perbagai realitas dan permasalahan yang ada disekitarnya. Rasa keingintahuan manusia dimulai dari rasa ingin mengenal dirinya sendiri yang kemudian berkembang kepada rasa keingintahuan manusia pada alam sekitarnya.
Dengan adanya rasa keingintahuan yang kuat dari setiap manusia sebagai makhluk hidup yang istimewa, maka pemikiran manusia berkembang dengan adanya akal yang dimilikinya, maka terciptalah IPTEKS.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang tercipta menjadi suatu bukti nyata bahwa manusia memang makhluk yang cerdas dan istimewa di bandingkan makhluk lainnya. Jika dilihat, kondisi perkembangi IPTEKS di setiap Negara itu berbeda-beda tergantung dari kondisi kenegaraan tersebut. Banyak factor penyebab berkembang dan tidak berkembangnya IPTEKS.
Untuk itu, dalam sebuah makalah yang sederhana ini kami akan membahas masalah kelebihan manusia dari penghuni bumi lainnya, kelahiran IPTEKS, perkembangan IPTEKS, dan rasa keingintahuan manusia.
I.Kelebihan Manusia
Sebagai makhluk istimewa,kita punya beberapa pertanyaan untuk manusia diantaranya, Siapakah manusia itu ?, Apakah wujud manusia itu terbatas pada badan fisikal ini saja ?, apakah kehidupan manusia terbatas pada kehidupan dunia ini saja ? ataukah ada kehidupan lainnya ?, apabila kehidupan lain itu ada, apakah ada hubungan diantara kehidupan tersebut ?. melalui berbagai pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, manusia berusaha untuk menenukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas serta pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan manusia itu sendiri serta alam yang ada di sekitarnya (www.wordpress.com, 2009)
Beberapa kelebihan manusia jika dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, diantaranya adalah (Tim Dosen WIPTEKS, 2009):
a. Manusia sebagai makhluk berfikir yang bijaksana (homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilaku terhadap lingkungannya.
b. Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya sehingga perlu bantuan peralatan untuk keperluan hidupnya (homo faber), baik fisik maupun nalarnya.
c. Manusia dapat berbicara (homo languages) baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat dikomunikasikan pada generasi berikutnya tentang apa yang diinginkan, apa yang ditemukan,dll,
d. Manusia dapat bermasyarakat (homo sosious) dan berbudaya (homo humanis), artinya manusia bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan bersama dan saling menolong.
e. Manusia mengadakan usaha (homo ecomonicus) artinya mengadakan tukar-menukar barang (barter) maupun jual beli dengan prinsip ekonomi dan sekaligus kebutuhan ekonomi terpenuhi.
f. Manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious), karena menyadari adanya kekuatan gaib yang lebih besar dan mengatur jagad raya ini. Perkembangannya dimulai dari animisme, dinamisme, tatonisme(kepercayaan atau agama alami) dan kemudian agama samawi (kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).
II. Kelahiran IPTEKS
Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi, bahwa IPTEKS lahir dari sebuah pemikiran manusia sebagai makhluk istimewa. Adanya kemampuan berpikir pada manusia ialah yang menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala apa yang ada di alam semesta ini. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini kemudian merupakan dasar kelahiran ilmu pengetahuan dan selanjutnya diterapkan pada munculnya teknologi dan seni. Dengan akal yang dimiliki, semua pengetahuan dapat diturunkan dari generasi ke generasi sebelumnya. Informasi yang telah diperoleh dapat disimpan dan diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang di peroleh saat itu maka informasi tentang IPTEKS ini akan terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi berikutnya (Tim Dosen WIPTEKS, 2009).
IPTEKS ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang berada di sekelilingnya atau di alam jagad raya beserta isinya bahkan dirinya sendiri. Rasa ingin tahu tersebut mendorong manusia untuk selalu melahirkan dan mengembangkan IPTEKS untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala alam baik makroskopik ataupun mikroskopik (Tim Dosen WIPTEKS, 2009).
Pengalaman dari zaman ke zaman akan terakumulasi dan akam bertambah terus selama manusia ada di muka bumi ini dan mewariskan IPTEKS itu pada generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan IPTEKS terus meningkat karena didorong oleh (Tim Dosen WIPTEKS, 2009):
1. Dorongan untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakekat alam semesta dan isinya.
2. Dorongan praktis yang memanfaatkan IPTEKS itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi, agar hidupnya lebih mudah, bahagia, tentren, dan menyenangkan.
III. Perkembangan IPTEKS
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni atau IPTEKS merupakan tiga unsur utama kemajuan peradaban manusia yang sangatpenting karena melalui kemajuan IPTEKS, manusia dapat mendayagunakan kekayaan dan lingkungan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kesejateraan dan peningkatan kualitas kehidupannya. Ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tujuan untuk mengetahui keberadaan beragam dunia, Teknologi dikembangkan untuk tujuan mengapresiasi (penghargaan terhadap sesuatu) keberadaan beragam dunia, Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni juga mendorong terjadinya eraglobalisasi kehidupan manusia karena manusia semakin mampu mengatasidimensi jarak dan waktu dalam kehidupannya. Peradaban letak geografis dan batas – batas negara bukan lagi menjadi penghambat, permodalan barang dan jasa serta teknologi tinggi mengalir semakin bebas melampaui batas-batas wilayah sehingga kebebasan suatu negara mengendalikan kembangan dirinya menjadi semakin terikat oleh berbagai perkembangan internacional. Keadaan tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi negara-negara yang mampu menguasai, memanfaatkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memperkuat posisinya dalam pergaulan dan persaingan antar bangsa di dunia (Tim Dosen WIPTEKS, 2009).
IV. Rasa Keingintahuan Manusia
Manusia mempunyai daya cipta yang mengilhami kekuatan manusia untuk selalu ingin tahu (mencari ilmu pengetahuan), dan mempunyai rasa yaitu daya yang memberikan kekuatan mengindera sehingga cinta akan keindahan serta memiliki karsa yang mendorong manusia untuk bertindak dan berkarya untuk selalu ingin menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat bagi kebaikan umat manusia (teknolog) (Tim Dosen WIPTEKS, 2009).
Rasa keingintahuan tersebut terpuaskan dengan kemampuan bahasa manusia untuk berkomunikasi dan bertukar pengalaman tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaannya bagi manusia. Meskipun demikian manusia masih mempunyai keterbatasan misalnya keterbatasan manusia dalam melihat, mendengar, berpikir dan merasakan tentang apa yang terjadi disekitarnya secara benar dan utuh (www.wordpress.com, 2009).
Rasa ingin tahu juga tidak statis, karena pikiran manusia berkembang dari waktu kewaktu rasa ingin tahunya atau pengetahuannya selalu bertambah sehingga terjadi timbunan pengetahuan . Jadi pengetahuannya tidak statis, sedemikian rupa terjadilah perkembangan akal manusia sehingga justru daya pikirnya lebih berperan dari pada fisiknya. Dengan akal tersebut manusia memenuhi tujuan hidupnya disamping untuk melestarikan hidup untuk memenuhi kepuasan hidup serta juga untuk mencapai cita-cita (www.wordpress.com, 2009).
Dalam perkembangan alam pikiran manusia, dimana pada hakekat manusia, manusia sebagai makhluk hidup mempunyai cirri (www.indoskripsi.com, 2009) :
1. Memiliki organ tubuh yang sangat kompleks dan khusus
2. Mengadakan pertukaran zat yakni zat yang masuk dan keluar
3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan
4. Memiliki potensi berkembang biak
5. Tumbuh dan bergerak
6. Berinteraksi dengan lingkungannya
7. Mati
Manusia sebagai makhluk berpikir diberi hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untik menjelaskan gejala-ejala alam serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi dan akhirnya manusia dapat mengumpulakan pengetahuan.
Pengetahuan yang terkumpul semakin banyak disebabkan rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang juga daya pikirnya, pada hewan usaha untuk eksplorasi kea lam sekitar di dorong oleh instink yang terpusat pada usaha untung mempertahankan dan melangsungkan kehidupan.
Pegetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak hanya terbatas pada hal yang dapat diamati panca indera saja tetapi masalah lain beerhubungan denga baik atau buruk, kalau suatu masalah dapat terpecahkan timbul masalh lain yang menununggu pemecahannya manusia bertnya terus setelah tau denganpertanyaan bagaimana dan mengapa manusia mampu untuk menggunakan pengetahuannya yang dahulu untuk dikombinasikan dengan pegetahuannya yang baru menjadi pengetahuannya yang lebih baru. Hal yang demikian telah berlangsung berabad-abad sehingga terjadi penumpukan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yabg terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan pembendharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri . hal ini tidak hnya meliputi tentang kebutuhan praktis hidupnya sehari-hari tetepi juga berkembang sampai pada hall-hal menyangkut keindahan dan seni. Rasa ingin tahu pada manusia ini menyebabkan penngetahuan mereka dapat berkembang setiap hari mereka mengamati benda-benda dan peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Manusia tidak akan pernah merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai apa yang diamatinya mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahu semacam itu tidak dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu padabhewan tebatas pada rasa ingin tahu yang tetap yang tidakberubah dari zaman ke zaman. Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain terutama didorong rasa ingin tahunya yan bersangkutan erat dengan nalurinya.Kemampuan berfikir manusia menyebabkan rasa ingin tahunya yang terus berkembang. Dengan kemampuannya mengingat dan berpikir manusia dapat medayagunakan kemapuannya yang terdahulu kemudian menggabungkannya dengan pengetahuan yang diperolrh sehingga menghasilakan pengetahuan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar